“Maka dari itu, meninjau langsung soal jalur dan rambu-rambu titik evakuasi penyelamatan
dari BMKG sudah melakukan, nah kami (Pemrpov Jatim) juga melakukan (pengecekan) hal yang sama. Titik evakuasi mana yang paling aman dan cepat.”
“Selanjutnya, pihaknya juga mengingatkan terkait Early Warning System (peringatan dini) kepada Masyarakat khususnya di pesisir pantai untuk tetap waspada,” ungkapnya.
Rahmat Triyono, Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG menjelaskan dan mengingatkan agar terkait mitigasi bencana harus masif dilakukan.
“Himbauan kepada masyarakat, tentunya (untuk) tidak terlalu panik, yang penting upaya mitigasi kepada masyarakat, menyadari bahwa ancaman gempa bumi ada setiap saat,
“Untuk dampak kerusakan bangunan akibat gempa, Rahmat juga mengingatkan soal adanya sosialisasi yang masif tentang bagaimana membuat bangunan aman dan dapat tahan gempa bumi. Jangan sampai yang kami buat malah membunuh kami sendiri, karena tidak memperhatikan kaidah-kaidah bangunan yang standar,” tuturnya
Ramhmat menambahkan, “Kami telah membuat skenario sumber-sumber gempa. Walaupun itu belum tentu terjadi, namun hal itu harus kami buat dan kami menginformasikan kepada pemerintah daerah. Bahwa kalau itu (gempa ataupun bencana susulan tsunami) terjadi, dampaknya bagi masyarakat di kabupaten/kota, atau potensi guncangannya, harus menjadi perhatian pemerintah daerah (setempat),” pungkasnya.
(Irfak)