Tak hanya jumlah produksinya yang tinggi, kualitas Ikan Koi yang dihasilkan juga bagus. Oleh karena itu, Ikan Koi Blitar bisa tembus pasar mancanegara.
Keberhasilan Blitar membudidayakan Ikan Koi berkualitas tak lepas dari tingginya antusias warga. Hal ini tampak ketika Gubernur Khofifah melihat langsung kontes Ikan Koi bersama Bupati Blitar Rini Syarifah dan Wali Kota Blitar Santoso.
“Masya Allah saya lihat begitu besar antusias warga untuk membudidayakan Ikan Koi. Bahkan tadi yang menang kontes masih muda, sudah menjadi pembudidaya yang hebat sekali,” imbuhnya.
Masih dari data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Ikan Koi yang diproduksi oleh pembudidaya dikelompokan menjadi beberapa grade sesuai permintaan pasar. Grade ikan dibedakan berdasarkan ukuran tubuh, bentuk tubuh, corak warna, dan bagian-bagian tubuh ikan. Untuk menghasilkan ikan Koi yang berkualitas maka dilakukan seleksi sampai 4 kali yang memakan waktu selama kurang lebih 8 bulan. Jenis ikan koi yang diproduksi di Blitar ada berbagai macam seperti Kohaku, Sanke, Asagi, Showa Sanshoku, Tancho, Hi Utsuri, Kinginrin, Shusui, Platinum dan beberapa jenis ikan koi lainnya.
Mengingat potensi pasar yang masih luas, Gubernur Khofifah berharap agar budidaya ikan hias, terutama Koi, di Blitar kian digenjot. Melalui budidaya ini, Blitar dapat menjadi pusat Koi Jawa Timur bahkan Indonesia. Sehingga semakin mengukuhkan Blitar sebagai tempat jujugan para peminat dan kolektor Ikan Koi.
“Untuk itu perlu sinergitas dan kolaborasi yang kuat. Baik antara warga sebagai para pelaku budidaya maupun pemerintah daerah. Saya minta pemda memberikan dukungan penuh agar pelaku UMKM budidaya Ikan Koi semakin meningkat dari segi kualitas maupun produksinya,” imbuhnya.