“Semangat ini harus terus dipelihara. Selama ini santri telah terbukti konsisten dalam menjaga perdamaian dan dan keseimbangan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyinggung pentingnya bagi santri untuk peka terhadap situasi zaman. Menurutnya perang saat ini tidak lagi didefinisikan dalam bentuk pertempuran fisik, namun sebagai perang dalam arti modern yang mencakup ekonomi, teknologi, hingga budaya.
Oleh karenanya, lanjut Khofifah, santri juga harus mampu beradptasi terhadap setiap perubahan agar mampu dan tidak kalah dalam berkompetisi di era globalisasi saat ini. Menurutnya, besarnya jumlah santri dan mayoritas berada dalam usia produktif merupakan sebuah kekuatan besar yang sangat diperhitungkan dalam pembangunan bangsa ini.
“Banyak santri yang sudah membuktikan diri mereka mampu berkontribusi dan berhasil di berbagai bidang kehidupan, tidak hanya melulu soal religiusitas. Anggapan santri itu tradisional dan ketinggalan zaman pun lambat laun mulai memudar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Khofifah kembali mengingatkan agar seluruh santri terus memegang teguh etika dan moralitas ketika terjung ke tengah-tengah masyarakat. Karena menurutnya, ciri inilah yang tidak dimiliki individu lain yang bukan berasal dari kalangan santri.