Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Moh. Mahfud MD dalam sambutannya mengatakan, bahwa halal bihalal merupakan ritual yang lahir dari budaya.
“Halalbihalal Idulfitri merupakah ritual keagamaan yang lahir dari budaya. Kalau di dalam ajaran agama yang asli, dulu zaman Nabi tidak ada halalbihalal Idulfitri. Tetapi ketika Islam masuk ke Indonesia, dikemas budaya, dan budaya itu kemudian menjadi budaya Islam Indonesia, dan menjadi budaya bangsa,” kata Menko Polhukam saat memberikan sambutan.
Selain itu dirinya menyampaikan, Idul fitri merupakan wahana atau tempat untuk menyegarkan kembali hubungan kerja. Dijelaskan, silaturahim memiliki arti hubungan yang baik dan saling berhubungan atau networking.
“Senyampang kita bertemu, mari kita hilangkan ganjalan-ganjalan yang ada selama ini di antara kita. Makanya agama mengajarkan silaturahim itu membuat kamu sehat dan membuat kamu banyak rezeki,” kata Menko Mahfud.
Ketua Umum DPP IKAMA (Ikatan Keluarga Madura), Muhammad Rawi mengatakan, Silaturahmi Nasional dan Halal Bihalal bersama masyarakat Madura di Gedung Negara Grahadi Surabaya adalah sebuah kehormatan. “Sejak terbentuknya Provinsi Jatim dan adanya Gubernur Jatim. Baru malam ini kita terfasilitasi berkegiatan Halal Bihalal di Gedung Negara Grahadi Surabaya,” terangnya.
Dia mengatakan, masyarakat Madura adalah potret masyarakat yang gigih, dimanapun mereka berada dan pada sektor apapun tempat mereka bekerja. Karenanya, masyarakat Madura selalu ikut andil dalam pembangunan. Tak terkecuali pembangunan di bidang ekonomi.