“Celakanya pasca kunjungan Bapak Gubernur, lagi-lagi yang datang hanya Mie instan merk Sejati Pak. Parahnya lagi penerangan Posko tidak memadai. Perlengkapan APD serba kekurangan, sementara kita siaga 1x24jam” imbuhnya yang diaminkan oleh seluruh porsenil yang sedang bertugas di tempat itu.
Pada Kesempatan yang sama, Kapolsek Pamona Selatan, Ipda Andhi Setyawan, S.Tr.K saat ditemui ditempat itu, membenarkan keluhan sejumlah porsenil tersebut.
Andhi dalam keterangannya kepada crew TransNews.co.id, menyampaikan bahwa posko ditempat ini bukan kemauan yang diminta, tapi karena kondisi covid-19 kita diharuskan membackup tenaga kesehatan yang betugas dilapangan.
“Ini Bukan keinginan kita, tapi karena Petugas Kesehatan tidak punya otoritas menghentikan kendaraan, maka kita dari Kepolisian, Perhubungan, TNI dan Satpol PP diharuskan membackup tenaga kesehatan yang betugas di pos covid-19 batas ini. Adapun perihal anggaran Posko, hingga saat ini kita tidak mengetahui apa-apa, seperti keluhan porsenil disini” terang Andhi Ditawan diamini sejumlah porsenil yang mendampinginya.
Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif LSM Jaringan Advokasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Indonesia (JARI INDONESIA), Andi Samsu Alam, SH,S.Sos, saat diminta tanggapannya, menyayangkan sikap penanggung jawab pengelolah anggaran covid-19, yang tidak tanggap dengan kondisi porsenil yang sedang bertugas dilapangan.
“Kami prihatin dan menyayangkan sikap penanggung jawab pengelolaan anggaran Gugus Satuan Tugas. Semestinya porsenil Gugus Satuan Tugas yang ditugaskan ditempat di Batas itu, diprioritaskan, mengingat perbatasan ini merupakan gerbang vital arus masuk orang ke wilayah sulteng” kata Andi Samsu Alam.