Sayangnya perencanaan pembangunan mega proyek ini tidak dilanjutkan, padahal DED rencana pembangunan Flyover Markaswangi sudah disampaikan ke pemerintah pusat melalui kementrian PUPR untuk dibantu dianggarkan. Andaikan pembangunan Flyover Markaswangi terbangun, kemacetan di jalan margonda raya, terutama di jam sibuk serta weekend, sudah bisa teratasi, imbuh Hafid.
Sekarang sudah terbangun underpass Dewi Sartika (tahun 2023) dan Flyover Arif Rahman Hakim (tahun 2008), berkat kerja sama pemerintah Kota Depok dengan pemerintah pusat dan propinsi Jawa Barat, sehingga bisa menyelesaikan kemacetan di ruas jalan jalan Dewi Sartika dan Arif Rahman Hakim yang dilewati lintasan kereta api.
Lalu bagaimana usulan Pak Dewan kedepan kepada Pemerintah Kota Depok terkait dengan persoalan kemacetan yang masih dirasakan terutama di titik-titik kemacetan yang dilintasi jalan pusat, propinsi dan kota ?
Pertama, saya perlu sekali lagi apresiasi kepada Pemerintah Kota Depok yang sudah membangun komunikasi birokrasi dengan pemerintah pusat dan propinsi sehingga selain pembangunan infrastruktur yang menunjang lancarnya lalu lintas sudah terbangun, juga ketersediaan transportasi publik yang nyaman seperti BISKITA Trans Depok dan Microtrans Depok (angkot AC) sudah dirasakan oleh warga Kota Depok. Kedepan jumlah unit jenis transportasi publik ini bisa ditingkatkan, terutama ke wilayah barat.
Kedua, terkait dengan kemacetan yang ada di ruas jalan raya sawangan tepatnya setelah exit tol sawangan, janji kementrian PUPR dengan pelebaran jalan untuk ruas jalan exit tol mengarah parung bingung dan simpang kodim dapat segera diwujudkan. Karena kemacetan disana hanya bisa terurai dengan pelebaran jalan, dan status nya juga jalan nasional.