Cianjur,Transnews.co.id- Ide kreatifnya memang pantas diacungi jempol, karena dalam suasana pandemi hasil karyanya bisa tembus pasar manca negara gegara mengembangkan berbagai tanaman bonsai.
Namanya Dasep warga Panorama Desa Karangwangi kecamatan Cidaun Cianjur ini boleh dibilang mampu mendiasati ekonomi keluarga dengan tanaman bonsai.
“Alhamdulillah Omset penjualan tanaman bonsai mencapai 20 hingga 30 juta/bulan,” ungkap Dasep saat ditemui di lokasi kebun pengembangan Bonsai bilangan Desa Karangwangi, Kamis (8/7/2021).
Menurut Dasep karyanya ini bisa menembus pasar Jawa, Jambi, Gersik, Lamongan Berebes, bahkan ada yang pesan dari negara Singapura.
Untuk menampung pohan bonsai ini, Dasep membeli ke petani dongkel bisa mencapai harga 500 ribu hingga sampai 1juta/pohon tergantung jenisnya.
Dasep mengungkapkan untuk bisa tembus pasar yang harganya mahal tentunya di dipelihara serta di variasi pohon tesebut jadi indah di pandang,
“Diantara pohon bonsau yang harganya menggiurkan dan mahak seperti pohon kayu Jalitri, Putri Salju,Jasmin,Randu Varigata,”tuturnya.
Dasep mengakui mulai ada ide berjualan bonsai semenjak ada pendemi Covid 19 sejak hampir dua tahun lalu.
“Saat ini pemasaran bonsai melalu sosial media dan melalui agen,”kata Dadep.
Meski begitu belum ada perhatian dari pemerintah dan tida ada ikatan dari kelompok pengrajin karena pengembangan cuma ideu dan kreatif sendiri.
Dasep berharap jejaknya bisa di ikuti oleh pengrajin apapun untuk bisa bertahan untuk memenuhi ekonomi meski dimasa sulit sekarang ini.