Menyikapi persoalan tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tidore Kepulauan Muhammad Abubakar bakal menindaklanjuti persoalan tersebut. Sehingga persoalan ini akan dibicarakan melalui instansi terkait untuk diselesaikan.
Sebab menurutnya, persoalan banjir ini, tidak hanya terjadi di Indonesiana, melainkan juga di Tanjung Kelurahan Seli, yang diakibatkan dari pembuatan Drainase oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang terlalu kecil, beserta adanya penumpukan sampah.
Sehingga membuat airnya harus meluap ke atas badan jalan dan membuat kendaraan tidak bisa melintasi areal tersebut selama satu jam.
“Kami sudah mengecek langsung dan tidak ada korban jiwa, jadi persoalan ini akan kami seriusi, karena selain banjir di Tanjung Seli, juga ada banjir di depan Pasar Goto yang permasalahannya itu dikarenakan saluran air yang sudah mulai dangkal,” tuturnya.
Kendati demikian, dimusim hujan deras, Muhammad Abubakar yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Kalak BPBD Kota Tidore Kepulauan itu, langsung terjun ke Daratan oba untuk memantau perkembangan disana.
Sebab ia mendapat informasi, bahwa di Desa Somahode Kecamatan Oba Utara, juga direndam banjir yang meluap sampai ke badan jalan. Sehingga membuat dirinya bersama Kepala Dinas PUPR Kota Tidore Kepulauan langsung meninjau lokasi tersebut.
“Saya sementara berada di daratan oba, kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi dan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk membangun tanggul beserta gorong-gorong, agar dapat meminimalisir potensi banjir di Somahode,” ujarnya.