Imbas Corona Dan Longsor : Pendapatan Pengepul Kolang Kaling Di Talegong Garut Turun Drastis

Stok Kolang Kaling milik Candra belum bisa terkirim karena sepi pemesan (NN)
Garut, transnews.co.id-Dampak Corona yang kini sedang mewabah sangat terasa imbasnya terhadap pengusaha kecil di desa desa. Penjualan tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan,pemesan dan pembeli sepi, sehingga harus putar otak agar keluarga bisa tetap makan.

Hal itu dirasakan Chadra (40) seorang pengepul buah aren (Kolang Kaking) dan gula merah di kawasan ujung Talegong Garut Jawa Barat.

Warga kampung Kadu Nengang Talegong ini mengungkapkan,dalam menyambut bulan suci ramadhan, biasanya pemesanan kolang kaling dan gula aren bisa per minggu 3 atau 4 kali,tetapi karena wabah corona satu minggu hanya satu kali.

“Dampak corona ini luar biasa berimbas kepada saya. Dan sangat terasa karena pendapatan turun drastis hingga mencapai 70 persen,”ungkap Candra.

Sebelumnya,tambah Candra,satu bulan lalu dirinya sudah stok gula aren dan kolang kaling untuk persiapan menyambut ramadhan. Dagangannya dikirim ke pasar pasar di Bandung dan Jakarta sesuai pemesanan.

“Saat ini paling hanya bisa satu kali pengiriman permingu,, berbeda pada saat belum terjadi corona bisa 4 kali pengiriman dalam satu minggu,”tuturnya.

Candra berharap pemerintah dalam hal ini harus peka dan perhatian kepada pengusaha kecil didaerah, sehingga kesulitan bisa tertanggulangi,”pintanya.

Kesulitan lain yang menghambat pengiriman barang, adalah kondisi jalan yang longsor di blok Ciwaru desa Sukamulya yang hingga kini belum diperbaiki.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com