Lewat industri pariwisata dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar), RK mengatakan akan muncul efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian setiap daerah sehingga bisa mewujudkan ekonomi inklusif di Tanah Pasundan.
“Kalau saya boleh tawarkan, identitas Jabar cenderung pariwisata. Multiplier effect-nya inklusif, dari tukang parkir, warung ke restoran, hotel kecil atau homestay naik sedikit ada hotel besar. Saya titip, Jabar ini alamnya indah, saya perintahkan Disparbud bikin 10 lokasi unggulan tiap daerah. 27 kali 10, ada 270 potensi daerah wisata,” tutur RK.
Sementara untuk mengentaskan kemiskinan, RK berujar Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar memiliki berbagai program di antaranya lewat Kredit Mesra (Masjid Sejahtera), OVOC (One Village One Company), OPOP (One Pesantren One Product), hingga Desa Digital.
“Program-program mikro tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendapatan demi mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, stabilitas makro ekonomi, serta mengembangkan infrastruktur di wilayah tertinggal,” Tandas Emil. (Nas)