Bandung, Transnews-Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA)Kota Bandung, Dr.Bagus Rahmat Prabowo,disela sela Rapat Kordinasi lintas sektor terkait Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS, di gedung Sate Bandung,Senin kemarin (24/6/2019), mengatakan laporan dari UNAIDS bahwa Indonesia menempati ranking 4 dunia terburuk dalam pencegahan dan penanggulangan HIV treatment coverage (jangkauan perawatan). Kita (Indonesia) hanya sekitar 18 persennya saja.
Sementara penanganan terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Bandung, kata Bagus,sudah jauh lebih baik dari persentase nasional.
” Di Kota Bandung sudah mampu memberikan ‘treatment coverage’ kepada 40 persen ODHA.Semakin tinggi orang yang diobati maka infeksi baru semakin turun,” Jelasnya.
Di Indonesia, kata Bagus, kondisinya hanya 18 persen memperoleh perawatan. Artinya masih ada 82 persen yang positif tapi tidak tahu statusnya dan masih bisa menularkan orang lain.
” Kalau di Kota Bandung penanganannya sedikit lebih baik, kita sekitar 40 persen,” katanya.
Bagus menegaskan, tingginya persentase pengobatan tersebut tidaklah cukup untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran HIV/AIDS. Perlu ada upaya lainnya agar bisa menjangkau lebih dalam lagi kepada para ODHA.
Selain dari pengobatan yang menjadi bagian dari usaha moderen melalui medis dan obat-obatan, Bagus menyatakan bahwa upaya konvensional dengan pendekatan humanis dalam rangka mencegah penyebaran HIV/AIDS.
“Sekarang kita sudah punya berbagai metode untuk pencegahan penularan, misalnya yang klasik adalah tidak berhubungan seks atau tidak menggunakan napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif).