Pagebluk ikut menyebabkan berkurangnya aktivitas memonitor secara rutin kondisi ibu dan anak oleh tenaga kesehatan di seluruh puskesmas di Indonesia.
“Kami menyadari bahwa harus segera kita kembalikan fokus bukan hanya menangani Covid-19. Tetapi fokus untuk terus meningkatkan layanan bagi seluruh ibu dan anak Indonesia di mana pun mereka berada,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat Peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2021 di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta, Jumat (17/9/2021).
Untuk itu mulai 2022, Kemenkes akan meningkatkan tiga langkah baru yaitu cakupan imunisasi, jumlah kunjungan ANC, dan memastikan infrastruktur ultrasonography (USG) siap di setiap puskesmas.
Untuk vaksinasi, jumlahnya ditingkatkan dari semula 11 jenis menjadi 14 jenis. Termasuk di dalamnya imunisasi pneumococcal conjugate vaccine (PCV) untuk mencegah meningitis dan pneumonia.
Kemudian vaksin HPV untuk melindungi tubuh anak dari infeksi human papillomavirus yang menyebabkan infeksi kulit. Vaksin HPV ini akan diberikan secara nasional berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Masih ada vaksin Rotavirus yang bisa meningkatkan kekebalan anak dari penyakit pneumonia dan diare.
Untuk mencegah kanker serviks, pemerintah juga sudah memutuskan akan meningkatkan ANC dari 4 menjadi 6, di mana dua di antaranya harus kunjungan bertemu dengan dokter. Selain itu, pemerintah juga mengupayakan agar seluruh puskesmas dapat memiliki alat USG.