Sehingga dalam pemeriksaan di tingkat puskesmas sudah dapat diketahui kondisi janin di dalam kandungan ibu sebelum masa lahirnya tiba. Ini dilakukan untuk memastikan ada tidaknya komplikasi yang harus segera ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Program Momentum
Dukungan juga diberikan sejumlah pihak, salah satunya Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir di Indonesia melalui Program Momentum.
Program senilai USD35 juta (Rp504 miliar) itu diluncurkan di Jakarta secara virtual oleh Direktur Misi USAID, Ryan Washburn dan Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Kamis (23/9/2021).
Seperti dikutip dari siaran pers Kemenkes, rencananya Momentum akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 tahun di 6 provinsi di antaranya Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatra Utara, dan Sulawesi Selatan.
Lewat Momentum ini USAID berharap terjadi peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi lahir. Lembaga yang dibentuk 3 November 1961 itu juga mengharapkan adanya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir hingga minimal 5 persen tiap tahunnya.
Harapan ini dilatarbelakangi fakta bahwa di Indonesia setiap jamnya terdapat 1 ibu dan 8 bayi kehilangan nyawa ketika lahir. Ini menyebabkan Indonesia masuk salah satu negara dengan angka kematian ibu dan bayi tertinggi di Asia Tenggara.
Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Yong Kim menyatakan kegembiraannya dapat membantu peningkatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sebagai sebuah investasi utama untuk Indonesia.