Kejadian ini memang menjadi pengingat bahwa kita masih tidak baik baik saja. Jika aparat desa tidak hadir, sebagai tetangga kita bisa menolongnya. Seberapa saja kita mampu. Seberapa saja kita bisa. Percuma engkau kaya raya, punya harta tak habis tujuh turunan delapan tanjakan, kalau dirimu NIR-Empati.
“Lagu yang paling dibenci oleh Tuhan adalah dentingan sendok dan garpu, saat tetanggamu menahan lapar dan haus, ” kata Jalaludin Rumi.
Semoga Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mendengar dan menghukum aparat desa yang tega membiarkan warganya kelaparan. Ingat kata Gus Dur pak Presiden, Bapak adalah orang paling ikhlas di Republik Indonesia.