“Tentu Jihad Literasi bukan hanya sebuah kegiatan baca & amp tulis. Namun jauh dari itu literasi adalah bagaimana kita dapat membaca permasalahan sosial sehingga nantinya tidak cukup hanya memahami permasalahan dan potensi sosial,tapi juga harus bertransformasi menjadi karya nyata,”terang Fajri.
Harapannya,kata Fajri, agar Pelajar Muhammmadiyah dapat mengamalkan semboyan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Yakni Nuun Walqolami Wamaa Yasthurun, artinya Nuun, demi pena dan apa yang dituliskan”, tambahnya.
Adalah bagian dari identitas IPM dalam Tafsir Azaki Khoirudin dalam Buku Nuun Tafsir Al-Qolam mengatakan jika Nun adalah tinta sebagai sumber ilmu Walqolami demi pena adalah pena sebagai media, Wamaa Yasthuruun dan apa yang mereka tuliskan adalah tulisan sebagai karya maka jika kita qiyaskan dalam diri identitas pelajar, yakni yang mencari ilmu dengan sumber-sumber ilmu pengetahuan yang mengoptimalkan akal pikiran sebagai media dengan membuat karya nyata.
Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiayah (PD IPM) Kota Depok, Shinyo, berharap bahwa kegiatan ini dapat memotivasi kawan-kawan pelajar di tingkatan cabang dan ranting untuk sama-sama membangun budaya diskusi dan membaca di lingkunganya masing-masing. Juga memulai dari diri sendiri tentunya dengan tertib belajar.
“Di Era 4.0 menuju 5.0, minat baca orang Indonesia cukup sedikit padahal membaca adalah bagian dari identitas pelajar, maka harapanya mari sama-sama berkolaborasi, berkontribusi, dan berbagi untuk mewujudkan budaya membaca. Nuun Wali Qolami Wamaa Yasthurun,”tegas Ketua Umum IPM Depok tersebut. **