ITS-DUDI Berhasil Ciptakan Drone Logistik Antarpulau

Untuk kemampuannya sendiri, Tri mengatakan bahwa drone logistik medis ini dapat terbang dengan kecepatan 70-100 kilometer per jam. Sementara itu, drone ini memiliki jarak terbang sampai 50 kilometer sekaligus membawa beban dengan berat maksimum 2 kilogram. “Total kita menargetkan akan dapat membawa logistik seberat 10 kilogram dengan lima drone,” terangnya.

Selain itu, Tri mengapresiasi pencapaian layanan drone logistik medis ini yang berhasil menjadi layanan drone pertama di Indonesia yang mendapatkan izin resmi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. “Ke depan, kami menargetkan pada semester pertama tahun 2022 drone ini sudah dapat beroperasi penuh di Kabupaten Sumenep,” tandasnya.

BACA JUGA :  58 Peneliti Indonesia Masuk Peringkat Top Dunia

Di akhir, Tri berharap drone ini dapat mempercepat penetrasi vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumenep. Di sisi lain, pihaknya akan terus berusaha untuk mengembangkan teknologi dan sistem yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan manfaatnya. “Pada intinya, dari uji coba kemarin sudah terbuka peluang penggunaan drone ini untuk mengirimkan bahan yang small, essential, dan urgent,” pungkasnya. (hd).

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait