Jaga Keseimbangan Alam, Gubernur Jatim Khofifah Tanam 22.500 Bibit Mangrove di Sumenep

Reporter: HADI M
Editor: DM
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan penanaman 22.500 bibit mangrove dalam gelaran Festival Mangrove Ke-VI yang digelar Pemprov Jatim di Kabupaten Sumenep, Selasa (26/12/2023).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan penanaman 22.500 bibit mangrove dalam gelaran Festival Mangrove Ke-VI yang digelar Pemprov Jatim di Kabupaten Sumenep, Selasa (26/12/2023).

“Berdasarkan data Dishut Jatim sejak tahun 2020, hingga saat ini telah dilaksanakan penanaman mangrove di pesisir Jatim melalui dana APBD, APBN, dan dukungan para pihak lainnya seluas 2.015,08 hektar atau sejumlah 7.108.447 batang bibit mangrove. Termasuk kegiatan penanaman kita pada Festival Mangrove ke-VI ini,” lanjutnya.

Khofifah menambahkan, bahwa kegiatan ini juga merupakan serangkaian penanamanan _Multipurpose Tree Species_ (MPTS) di berbagai daerah. Diantaranya yaitu, penanamanan cemara gunung pada ketinggian 1500 Mdpl di Cangar pada 24 Desember 2023, dan juga penanamanan bibit mangrove di Kraksaan, Probolinggo pada Natal lalu.

BACA JUGA :  Khofifah: "Waspadai Nitrogen Cair Pada Makanan"

“Ekosistem alam, ini memang perlu dikelola untuk dijaga keseimbangannya. Terlebih, dengan merawat alam maka manusia akan lebih terlindung dari potensi bencana,” terangnya.

Untuk itu, lanjut Khofifah, selain melakukan upaya penanamanan bibit mangrove yang masif, dirinya juga mengusahakan penghijauan kembali padang savana Bromo yang sempat terbakar awal September 2023 lalu.

“Kita juga sedang mengusahakan untuk dapat izin menggunakan pesawat dari KSAU untuk mengembalikan ekosistem. Terutama di Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan Anjasmoro yang kemarin terdampak karhutla 4.000 hektar lebih melalui aeroseeding,” katanya.

BACA JUGA :  Percepatan Pemulihan Ekonomi, Gubernur Khofifah Serahkan DIPA Tahun 2022 Kepada Kepala Daerah

“Ekosistem itu harus kita bangun kembali. Kalau dengan keterjalan tertentu tidak bisa secara manual, maka kita harus melakukan dengan aero seed,” tambahnya.

Lebih jauh, Khofifah menjelaskan, penggunaan aeroseeding harus dilakukan secara detail dan precise . Seperti tingkat koordinatnya yang lebih detail mendeteksi kesesuaian bibit dengan aera tertentu.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait