Inspeksi kali ini, Ronny dan Saifuddin menyampaikan beberapa catatan penting untuk segera ditindaklanjuti oleh jajaran Pemkot Surabaya, sebelum pelaksanaan Piala AFF U-19 berlangsung. Catatan itu diantaranya adalah soal lampu, rumput, rekayasa lalu lintas, transportasi, parkir penonton, lapangan stadion, pintu gerbang stadion, dan sebagainya.
Ronny menyampaikan, standar pertandingan Piala AFF U-19 nanti, tidak akan berbeda jauh dengan standar yang ditentukan oleh FIFA pada saat Piala Dunia U-17 2023. Menurutnya sejauh ini, venue Stadion GBT saat ini tidak terlalu ada catatan yang terlalu krusial, karena kondisinya sudah sesuai dengan standar internasional.
“Nanti kita akan melakukan treatment, tinggal copy paste sama seperti yang terdahulu, hanya saja nanti menyesuaikan jadwal pertandingan saja, karena ada pertandingan yang digelar sore, dan malam. Sedangkan nanti yang di Tambaksari, mungkin ada sedikit pengaturan contraflow lalu lintasnya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Ronny juga menjelaskan soal akses internet di venue Stadion GBT dan G10N. Ia menerangkan, treatment koneksi internet juga masih sama standarnya dengan pertandingan Piala Dunia U-17, yang sebelumnya digelar di Stadion GBT.
Ronny juga memberikan catatan mayor untuk perbaikan lampu di Stadion G10N. Ia berharap kepada Pemkot Surabaya, agar alat penerangan di Stadion G10N ditambah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh FIFA dan AFF.
Ia memaparkan, pertandingan Piala AFF U-19 2024 nantinya akan menggunakan dua venue legendaris di Kota Surabaya. Kedua venue itu diantaranya adalah, Stadion GBT sebagai main venue-nya, sedangkan Stadion G10N Tambaksari menjadi venue kedua. Pertandingan Piala AFF U-19 kali ini juga akan diikuti oleh 12 tim sepak bola dari negara ASEAN.