BOGOR, transnews.co.id – Direksi Tirta Kahuripan gelar rapat koordinasi divisi operasional dalam rangka antisipasi pelayanan air bersih jelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah di Kantor pusat, Senin (20/3/2023).
Pembahasan dalam rapat ini adalah terkait perubahan pola pemakaian air pada saat jam puncak juga strategi untuk menjaga pasokan air bersih, hingga antisipasi gangguan pengaliran.
Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad menjelaskan bahwa selama Ramadhan akan terjadi perubahan pola jam puncak pemakaian air yang bergeser pada saat sahur dan buka puasa hingga tarawih, selain itu dibahas juga gangguan Instalasi Pengolahan Air hingga kebocoran pipa air bersih.
“Perubahan jam puncak pemakaian air pelanggan yang biasanya pada pagi hari dari pukul 04.00 – pukul 08.00 berubah menjadi pukul 02.00 – pukul 07.00, pada sore hari yang semula pukul 17.00 – pukul 20.00 berubah menjadi pukul 15.00 – pukul 20.00, untuk mengantisipasi hal tersebut petugas instalasi dan distribusi telah mengatur dan lebih siaga menjaga pasokan air di jam puncak tersebut” ujar Abdul Somad.
Untuk mengantisipasi gangguan di instalasi baik karena faktor alam seperti banjir dan penurunan debit sungai ataupun faktor non alam seperti pencemaran limbah serta kerusakan pompa air, langkah antisipasinya adalah memaksimalkan daya tampung bak penyimpanan air (reservoir) agar pengaliran air bersih tetap terjaga hingga keadaan normal kembali.
“Perumda Air Minum Tirta Kahuripan juga telah membentuk Tim Reaksi Cepat yang siaga 24 jam apabila terjadi gangguan yang didukung 11 unit armada tangki air berkapasitas 4000 liter diseluruh wilayah Kabupaten Bogor” tutup Abdul Somad.