“Bekerja tapi dia mau menonjol sendiri, dianggap hebat sendiri, ingin berprestasi sendiri, dia nggak mau bekerja sama, merasa benar sendiri, ada masukan dari yang lain tidak mau, belum lagi persaingan jabatan bahkan ada juga yang diciptakan untuk berkonflik,” ujarnya.
Pemimpin terbaik,kata Agus lagi, harus bisa menjadi contoh bagi bawahannya. Punya skill atau kemampuan memecahkan masalah kompleks, memiliki kecerdasan intelektual, berpikir kritis, menguasai manajemen manusia, punya kemampuan berkoordinasi, negosiasi dan koneksitas serta orientasi pada pelayanan.
“Namun menjadi pemimpin terbaik pun tidak cukup, dia harus menjadi orang baik juga yang mempunyai kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan spritual dan moral,” tandasnya. (HD).Editor :Nas