Bandung, Transnews- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Jawa Barat Dewi Kaniasari, menegaskan, Bandung yang dijuluki selaku Kota Desain, harus menerapkan prinsip-prinsip desain ke berbagai lini pembangunan, mulai dari perencanaan, hingga eksekusi.
” Hal itu bertujuan agar setiap pembangunan di kota ini dirancang ‘by design’, bukan asal-asalan,” Kata Dewi seperti dilansir Bandung.go.id,Jum’at (5/6/2019).
Dengan julukan City of Design ini, menurut Dewi,sebetulnya Bandung bisa memanfaatkan untuk diaplikasikan dari mulai perencanaan sampai eksekusi pembangunan kotanya.
” Jadi semuanya ‘by design’. Tidak hanya sebatas tataran konsep atau hanya sebatas wacana ‘Bandung Kota Desain’ aja,” tutur Dewi.
Saat ini, UNESCO Creative City Network (UCCN) yang telah mempatenkan Bandung sebagai kota Desain tahun 2015 lalu, membawa semangat bagi Kota Bandung untuk terus memainkan perannya sebagai kota desain.
” Lewat tangan-tangan kreatif warga, setiap sudut kota dihiasi dengan berbagai sentuhan seni, mulai dari mural, street furniture, hingga penanda informasi di jalan raya yang unik dan berkesan,”Paparnya.
Menurutnya,salah satu ornamen yang menjadi primadona adalah zebra cross yang didesain tak biasa. Banyak orang yang tertarik dengan pola zebra cross Kota Bandung yang alih-alih dicat hitam putih tetapi malah digambari beraneka desain, mulai dari suling, ular tangga, hingga arena lompat jauh.
” Zebra cross unik itu bisa dijumpai di Simpang Lima, Braga, Jalan Merdeka, dan Jalan Wastukancana,” Ujarnya.