“Misalnya ada perkara yang cenderung terdapat muatan di dalamnya, meskipun kita melawan arus dan bertentangan dengan tiga orang di dalamnya. Tapi kita tetap harus bersikap, istilahnya dissenting opinion dan harus berani bersikap,” ungkapnya.
Sementara itu, Kajati berpesan kepada para pejabat baru agar segera beradaptasi di lingkungan yang baru. Karena pimpinan memberikan kesempatan atau jabatan ini bukan sekedar pergantian orang.
Tetapi melihat prestasi yang telah diraih oleh teman-teman tersebut. Dan juga kemudian kebutuhan di organisasi. “Intinya, bahwa ketika kita beradaptasi dengan lingkungan yang baru, tentu harus bersikap. Yang terpenting dimana bumi dipijak, di situ langit harus dijunjung tinggi,” pesannya.
Adapun serah terima jabatan di lingkungan Kejati Jatim dilakukan kepada. Yakni Wakajati Jatim yang semula dijabat Jehezkiel Devy Sudarso, kini dijabat oleh Dwi Setyo Budi Utomo. Kemudian Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara yang sebelumnya dijabat I Putu Gede Astawa, kini dijabat oleh Irene Putrie.
Kemudian, Asisten Pengawasan yang sebelumya dijabat oleh Edi Handojo, kini dijabat oleh Diah Yuliastuti. Kemudian sertijab para Kajari jajaran. Diantaranya, Kajari Batu yang semula dijabat Agus Rujito, kini digantikan oleh Didik Adyotomo. Selanjutnya Kajari Jombang yang semula dijabat Tengku Firdaus, kini digantikan oleh Agus Chandra.
Kajari Tanjung Perak yang semula dijabat Aji Kalbu Pribadi, kini digantikan oleh Ricky Setiawan Anas. Kemudian Kajari Kota Malang yang sebelumnya dijabat Edy Winarko, kini digantikan oleh Rudy Hartawab Manurung.