JAKARTA,transnews.co.id – Kemenparekraf mencatat transaksi mobile gaming di Indonesia mencapai kisaran 5,6 triliun rupiah, mendudukkan Indonesia sebagai pasar mobile game terbesar ketiga di dunia. Menurut data dari Newzoo (2023), Indonesia menjadi pasar game terbesar di Asia Tenggara dengan total jumlah gamer di Indonesia mencapai 98 juta orang.
Pertumbuhan pemain game yang pesat berimbas pada meningkatnya kebutuhan energi listrik, terutama untuk permainan online yang mengandalkan daya besar dari komputer dan konsol.
Menurut laporan International Energy Agency (IEA) 2023, sektor teknologi informasi dan komunikasi, termasuk gaming, diperkirakan menyumbang sekitar 8% dari total konsumsi listrik global. Cukup tingginya konsumsi energi di kalangan gamer, menuntut perhatian lebih pada pengelolaan energi yang berkelanjutan.
“Itu sebabnya Universitas Pertamina berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) khususnya sub holding Pertamina New Renewable Energy, menginisiasi kompetisi esport pertama di Indonesia yang menggunakan energi terbarukan sebagai sumber listrik. Bertajuk ‘Renewable Energy E-Sport Cup’, kegiatan ini menjadi ajang pengembangan olah raga esport. Sekaligus membangun kesadaran generasi muda akan pentingnya transisi energi yang jadi fokus Pertamina New Renewable Energy,” ujar Sekretaris Universitas Pertamina, M. Roby Hervindo.
Ajang itu mempertandingkan Mobile Legend Bang Bang bagi dua kelompok, pelajar SMA sederajat dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Dibarengi dengan kompetisi cosplay untuk umum, yang belakangan makin digandrungi. Pelaksanaan final kompetisi di GOR Pertamina Arena, akan memanfaatkan panel tenaga surya yang melibatkan mahasiswa dan dosen, sebagai sumber listriknya dengan total 10.000 watt.