“Saya berpegang pada kata – kata guru dan Kyai, memutus silaturahmi itu memutus rejeki dan mengurangi kesehatan,”ujar Kapolda.
Kapolda berharap pada sidang besok, situasi supaya tetap kondusif, karena akan banyak sekali yang mencoba untuk menjadi provokasi. Maka, hal ini harus dibantu dengan mensosialisasikan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
“Terutama di media sosial (medsos), karena medsos ini jejaring sosial luas yang dapat disalahartikan oleh orang – orang yang tidak mengerti persoalan. Sehingga Kapolres agar ditangani dengan baik,” tambah Kapolda Jatim.
Kapolda mengingatkan, Islah ini bukan hanya niat di mulut, namun terpancar dari lubuk hati yg paling dalam dari kedua pihak. Biarlah mekanisme hukum berjalan dengan sesuai aturan, dan apalagi disituasi pandemi Covid19.
“Tentu kita juga turut mencegah berkumpul agar tidak terjadi penularan Covid19 , maka pemerintah membuat aturan protokol kesehatan yg harus dihormati demi keselamatan bersama,”pinta Kapolda.
Jiwa tangguh luhur ini,kata Kapolda merupakan nilai nilai yg sangat ksatria dan harapannya para pendekar juga masuk dalam perkuatan di kampung tangguh mengatasi Covid19,” harapnya.
Sementara Pangdam V Brawijaya yang turut hadir dalam pertemuan itu juga menyampaikan hal sama. Bahwa, cabang olahraga ini sudah merupakan kecabangan olahraga yang Internasional. Bahkan menjadi kebanggaan kita bersama juga mampu mengangkat kota/kabupaten Madiun Jawa Timur.
“Para tokoh – tokoh disini adalah panutan bagi anggotanya dalam berorganisasi, dan merupakan pesan moral bagi kita semua. Sehingga segala persoalan dapat di musyawarahkan dengan baik,” ucap Pangdam V Brawijaya.