TN.TANGSEL l — Dini hari ini, Kamis, 22 Agustus 2019 pukul 03.14 wib, kartunis Dwi Koendoro Brotoatmodjo wafat dalam usia 72 tahun. Almarhum dalam beberapa waktu terakhir (hingga meninggal dunia) menjalani perawatan serius di RS Bintaro Jaya karena kondisi kesehatannya makin menurun. Belum ada keterangan lebih detil tentang rencana pemakamannya. Saat ini jenazah almarhum disemayamkan di Bintaro Jaya Sektor 4, jl. Cucur Barat 5 blok F3/10, Tangerang Selatan.
Dwi Koendoro adalah pencipta komik strip Panji Koming yang rutin hadir tiap hari Minggu di harian Kompas, Jakarta. Dalam Panji Koming itu ada karakter yang sangat populer bagi para pembaca Kompas dan penggemar komik atau kartun di Indonesia, seperti Panji Koming sendiri, Pailul, Ni Woro Ciblon, Ni Dyah Gembili, Mbah, Denmas Aryo Kendor dan Kirik. Koming sendiri berasal dari singkatan “Kompas Minggu”–karena habitat komik strip itu ada di situ, dari awal hingga akhir. Penciptaan karakter komik oleh Dwi Koen ini merupakan saran dari rekan sejawatnya–yang dekat sejak di bangku kuliah, kartunis almarhum GM Sudarta. Panji Koming pertama kali muncul di Kompas pada edisi hari Minggu, 14 Oktober 1979.
Selain Panji Koming, ada karakter Sawung Kampret. Karakter ini tak kalah terkenalnya ketimbang Panji Koming. Keduanya kurang lebih sama, yakni membincangkan kondisi masa kini dengan mengambil seting masa lalu. Panji Koming berbincang tentang seting situasi di kerajaan Majapahit yang hidup 500an tahun lalu. Sementara Sawung Kampret berseting pada kondisi sekitar awal abad 17 ketika Nusantara ini dikuasai oleh para pedagang VOC dari Belanda–terutama saat Hindia Belanda di bawah kuku kuasa Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (1587-1629).