“Terus terang saya katakan kesadaran masyarakat di Madura ini masih perlu diedukasi dan terus di sosialisasi. Dengan sinergitas forkopinda dan pemerintah maupun masyarakat dengan menegakkan disiplin prokes, sehingga mewaspadai munculnya cluster baru khususnya di Sumenep baik di daratan maupun di kepulauan,” tambahnya.
Dikatakannya, di Sumenep terdapat tempat-tempat wisata, baik wisata kepulauan maupun wisata religi yang masih banyak menimbulkan kerumunan masyarakat dengan prokes yang sangat minim. Seperti tempat wisata ziarah, yang seharusnya ada batasan pengunjung atau kapasitas di ruangan tersebut.
“Kalau tetap dibiarkan dikhawatirkan Kabupaten Sumenep yang sudah zona kuning bisa menjadi merah karena munculnya cluster baru,” ujarnya.
Ditambahkannya, sebenarnya wilayah Madura ini diuntungkan dengan karakteristik wilayah, Madura dengan prokes yang belum maksimal tapi kasusnya rendah, baik positif maupun kasus kematiannya.
“Kalau kita simak trendnya itu selalu rendah sehingga ada keuntungan karakteristik wilayah yang menyebabkan wilayah Madura ini menjadi rendah,”Pungkasnya.(HD)