Jakarta, Transnews.co.id – Kerja sama global bidang perdagangan dan mobilitas tenaga kerja semakin pesat dan maju. Tiap negara berlomba memaksimalkan kemampuan untuk bertahan dan bersaing, tak terkecuali Indonesia lewat beragam kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka untuk menyiapkan generasi muda menangkap peluang dan menjawab tantangan masa depan.
Hal ini disadari Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Washington D.C., Popy Rufaidah. Dituturkan Popy, Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, termasuk bidang bisnis dan manajemen bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, mengatakan bahwa Indonesia tengah gencar mendorong kemajuan SDM muda dalam memajukan ekonomi melalui pengembangan sektor riil, industri dengan kombinasi sumber daya alam yang kaya, budaya internasional serta SDM muda terdidik yang berjiwa kewirausahaan.
“Kita punya peluang besar membangun sektor industri, tak hanya memperkuat industri yang sudah ada tapi juga membentuk menciptakan lebih banyak start-up baru, didukung oleh infrastruktur yang memadai dan layanan publik yang efisien,” ujar Dwi dalam pidatonya di Webinar Bincang Karya (Bianka) Seri ke-17 yang membahas Program Magister Administrasi Bisnis dan Manajemen di Amerika Serikat.
Seri Webinar Bincang Karya (Bianka), dijelaskan Popy, merupakan wadah diskusi generasi muda yang tertarik melanjutkan studi ke Amerika Serikat sekaligus menjadi forum kerja sama riset dan pendidikan antara universitas di Indonesia dengan universitas terkemuka di Amerika Serikat. Webinar diprakarsai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, D.C. melalui Atdikbud KBRI Washington, D.C. guna meningkatkan minat studi generasi muda Indonesia ke Amerika Serikat melalui Beasiswa LPDP.