Karawang, Transnews.co.id – Lahan pertanian diwilayah Desa Segarjaya Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang Jawabarat hampir dua Minggu kekurangan pasokan air, ditakutkan akibatnya lahan pertanian seluas 400 Ha tanaman padi akan mati.
Para petani meradang manakala diakibatkan kekurangan air tanaman padinya mati,pembiayaan musim ini biayanya sangat besar, selain biaya Traktor,Tandur, Pengolahan lahan petani harus menyiapkan biaya tambahan pengoperasian mesin Alkon (Penyedot Air,Biaya BBM,Operator) dan seterusnya.
Mesin Alkon yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan untuk mengairi lahan pertanian, terkendala diakibatkan air sungai irigasi kering, kondisi perairan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan Air untuk pertanian menyebabkan petani ketakutan tanaman padinya mati. Terang HR warga Segarjaya.
Kondisi pertanian yang kekurangan air juga terjadi diwilayah Kecamatan Pakisjaya, diantaranya wilayah Desa Tanjungmekar lahan pertanian yang begitu luas, luasnya hingga ratusan hektar, berpotensi tanaman padinya akan mati, manakala pihak pemerintah yang memiliki otoritas tidak cepat mengambil tindakan.
Ketersediaan air merupakan faktor yang sangat strategis, tanpa adanya dukungan kepastian air yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam dimensi jumlah,mutu,ruang maupun waktunya,maka dapat dipastikan pertanian berjalan tidak oftimal,para petani akan mengalami patalitas gagal panen.
Untuk mengantisipasi dampak kemarau atas ketersediaan air untuk pertanian diharapkan pemerintah melakukan penerapan beberapa teknologi tepat guna, diantaranya adalah dengan teknologi embung, normalisasi.
Tidak seperti sekarang petani sudah mengeluarkan uang cukup besar dan harus mengeluarkan biaya tambahan yang tidak sedikit jumlahnya.