Telah terjadi 16 kasus laka tunggal dengan korban meninggal 8 orang, luka berat 3 orang, luka ringan 12 orang dan kerugian materiil Rp.100.500.000, sedangkan kasus laka menonjol nihil.
Sementara untuk laka tabrak lari ada 8 kasus dengan 1 orang korban meninggal dunia, 4 orang luka berat, 5 orang luka ringan, dengan kerugian Rp 3.100.000, Untuk tabrak beruntun 5 kasus dengan korban meninggal 1 orang, luka berat 3 orang, luka ringan 12 orang, dengan kerugian materiil Rp 68.400.000,” Jelas Kingkin.
Mantan Kasubdit di Korlantas Polri ini lebih lengkap menyampaikan berdasarkan fungsi jalan yang banyak terjadi laka adalah dijalan arteri yaitu 100 kasus laka, berdasarkan status jalan kasus laka banyak terjadi di jalan propinsi yaitu 67 kasus, jalan kabupaten/kota 54 kasus dan jalan nasional 37 kasus,
Berdasarkan jenis laka terbanyak karena benturan depan dengan depan kendaraan yaitu 71 kasus, tabrak manusia 24 kasus dan tabrak depan-belakang 19 kasus, sementara waktu kejadian laka lantas banyak terjadi antara jam 18.00-21.00 wita 39 kasus,
Sedangkan orang sebagai korban dilihat dari usianya terbanyak berusia antara 15-19 tahun yaitu 48 orang, berdasarkan pekerjaan korban terbanyak pelajar/mahasiswa 49 orang, ditinjau dari latar belakang Pendidikan korban SLTA 54 orang, SMP 33 orang dan SD 15 orang, S1 8 orang dan tidak diketahui Riwayat pendidikannya 76 orang.
Sementara untuk pelaku laka lantas dilihat dari latar belakang profesi terbanyak pelajar/mahasiswa 20 orang, dilihat dari kelompok usia terbanyak usia antara 10-14 tahun sebanyak 12 orang, latar belakang Pendidikan pelaku yang terlibat laka lantas terbanyak SLTA/sederajat 19 orang.