Ini yang dapat kita usahakan untuk bisa merubah pola pikir petani, kita berusaha membuat pupuk organik yang kuaitasnya tidak kalah dengan pupuk kimia, atau mungkin bisa saja lebih berkualitas,” jelas Reza selaku Koordinator KKN kelompok 022.
Adapun bahan yang ditambahkan pada pupuk ini yaitu, Asam Amino, PGPR, Trichoderma, dan Mikroba. Untuk pembuatannya tidak jauh beda dengan pembuatan pupuk organik pada biasanya, yang membedakan adalah proses penyiapan bahan tambahan seperti pembuatan Asam Amino dari limbah keong mas, PGPR dari akar bambu, serta perbanyakan isolat Trichoderma dan bahan lainnya.
Reza megatakan, pupuk organik ini bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah, juga sebagai pembenah tanah yang mampu memperbaiki struktur dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Selain itu, pupuk organik dapat meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.
“Pupuk organik sangat bermanfaat untuk pertanian berkelanjutan, terutama untuk kualitas tanah, oleh karena itu harapan kami bagaimana petani bisa sadar akan hal itu,” Terang Reza.
Selanjutnya, reza mengatakan bahwa hasil dari produk ini akan di sosialisasikan kepada kelompok tani di desa jambearum, juga akan digunakan untuk tanaman yang ada di pekarangan lestari guna mewujudkan ketahanan pangan dan tanaman sehat.
“Program selanjutnya ada pembuatan pekarangan lestari, yang mana pupuk ini akan diterapkan disana guna mewujudkan ketahanan pangan dan hasil tanaman yang sehat tanpa kimia,” tuturnya.