Kemenkumham Jatim Gandeng Kepolisian Cegah Masuknya Narkoba Ke Dalam Lapas

Pasalnya, dari jumlah itu, 95% adalah perkara narkoba. Perkara lainnya hanya 5%. Dia menuturkan bahwa narapidana kasus narkotika perlu penanganan dan pembinaan khusus yang hanya ada di lapas. “Kami ada program rehabilitasi medis maupun sosial yang hanya ada di lapas, kalau narapidana kasus narkoba terlalu lama di rutan, proses rehabilitasi tak bisa maksimal,” urainya.

Permasalahan yang tak kalah penting adalah mengenai Anak yang berhadapan dengan hukum. Diharapkan ke depannya terdapat tempat pelatihan kerja yang sesuai untuk usia mereka. Karena belum terdapat tempat rehabilitasi yang berkaitan dengan Anak. “Sehingga beberapa lapas/ rutan bekerjasama dengan lembaga-lembaga swasta (pondok pesanteren) untuk memfasilitasi atau mendukung penuh pembinaan terhadap Anak yang berhadapan dengan hukum,” terang Teguh.

Sedangkan sinergi dengan Kejaksaan, mengenai fungsi rupbasan sebagai tempat penitipan barang bukti. Teguh berharap mendapat dukungan dan kerjasama dalam penitipan barang bukti. Sehingga Rupbasan tidak mengalami kekosongan dan lamanya penitipan barang sehingga tidak mengurangi harga lelang/ harga jual. (hd)

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com