Sidoarjo, Transnews.co.id – Kementerian Perindustrian terus mendukung peningkatan ekspor produk industri kecil dan menengah (IKM) dari dalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa IKM Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Terlebih, pada kesempatan pelepasan ekspor produk IKM di Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (30/9) lalu, produk yang dikapalkan merupakan makanan halal. Hal ini diharapkan mampu mengakselerasi pertumbuhan industri halal yang berorientasi ekspor.
“Kemarin, kami bersama Bapak Wakil Presiden Ma’ruf Amin melepas satu kontainer produk halal dari CV. Sariraya ke Nagoya, Jepang. Kemenperin siap membuka keran insentif bagi pengembangan industri halal,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Sabtu (2/10).
Ekspor ke-101 Sariraya Indonesia tersebut merupakan salah satu indikator target market produk halal Indonesia terbuka ke seluruh dunia. “Kami akan membawa produk industri halal tersebut untuk dipamerkan di World Dubai Expo yang akan diadakan bulan Oktober 2021,” ujar Menperin.
Adi Dharma, Owner PT Sariraya Indonesia, mengungkapkan bahwa produk-produk halal yang ekspor ke Jepang di antaranya kerupuk bawang, kerupuk jengkol, keripik sagu tempe, keripik tempe pedas, keripik tempe original, dan palm sugar. “Saat ini, Sariraya Co Ltd sendiri telah memiliki pabrik tempe terbesar di Jepang, serta pabrik bakso dan pabrik bumbu pecel, ,” ungkapnya.
Jangka waktu dekat ke depan, pihaknya juga akan memperbesar jaringan bisnis makanan-minuman (mamin) halal dengan membangun pabrik tahu Sumedang di Nagoya dan Halal Distribution Center di Jepang bagian tengah. “Nantinya, halal distribution center ini akan menampung produk UMKM dan industri dari 34 propinsi seluruh Indonesia. Hal tersebut akan semakin mendongkrak laju ekspor mamin Halal asal Indonesia ke Jepang,” ungkap Adi.