Khusus untuk Papua Barat, Balitbangtan telah menyiapkan sekitar 5.000 hingga 10.000 benih unggul pisang yang akan dikembangkan. “Sehingga diharapkan dari kegiatan integrasi berbagai komoditi pertanian ini akan lebih meningkatkan pendapatan petani di wilayah Papua Barat tentu saja dengan pendampingan teknis yang akan selalu dilakukan secara intens oleh Balitbangtan,” tambah Fadjry.
Benih pisang yang disiapkan adalah pisang varietas barangan. Varietas yang dilepas tahun 2001 ini mampu beradaptasi baik di dataran rendah basah dan memiliki potensi hasil 10 hingga 15 ton/Ha, dengan bobot buah 9-15 kg/tandan yang rata-rata memiliki 6-7 sisir.
Pisang barangan memiliki kandungan karbohidrat, vitamin C, kalsium dan betakaroten yang cukup tinggi. Selain itu, pisang ini juga dapat disimpan dalam waktu cukup lama yaitu 15-21 hari, sehingga lebih memudahkan petani dalam mendistribusikan komoditas ini.