“Oleh karena itu, kami optimis posisi entry level produksi migas di awal 2022 akan berada di level yang optimal, sehingga menjadi modal yang bagus bagi SKK Migas dan KKKS untuk memenuhi target lifting di APBN 2022. Kami juga berharap momentum ini dapat kami jaga dengan melakukan program kerja yang masif, agresif, dan efisien di 2022 dan seterusnya, sebagai salah satu upaya untuk mengejar gap yang muncul akibat wabah Covid-19 berdampak pada turunnya produksi migas nasional. Kami berharap 2022 adalah momentum untuk turn around agar target 2030 tetap dapat direalisasikan,” kata Julius. (indonesia.go.id)