Senada dengan Anggi, Wadir Bimas Polda Banten AKBP Zainudin menegaskan bahwa fatayat memiliki peran yang sangat strategis dalam menangkal radikalisme ataupun terorisme. Ia mencontohkan betapa banyak kasus-kasus Radikalisme dan aksi-aksi teror yang melibatkan perempuan dan anak.
” Ada kasus bom Panci, bom di surabaya dan paling aktual kasus penusukan Pak Wiranto di Menes,”ujarnya.
Untuk itu ia berpesan agar Fatayat sebagai bagian keluarga besar NU harus bahu membahu menangkal faham-faham radikalisme dan terorisme.
“Fatayat kiranya harus mampu memberikan andilnya dalam hal ini,”Imbuhnya.
Ketua Demisioner Miftahul Jannah dalam sambutanya menjelaskan bahwa kekuatan Fatayat NU memiliki Infrastruktur organisasi yang cukup lengkap dari tingkat pusat sampai tingkat Ranting bahkan anak Ranting.
“Infastruktur Ini kiranya menjadi instrumen dalam membangun perempuan muda sekaligus merespon berbagai isu-isu aktual yang cenderung menghawatirkan,”Terangnya.
Sementara ketua terpilih, Annisa Sholihah yang sebelumnya menjabat Sekretaris Fatayat Banten menyampaikan bahwa dirinya akan melanjutkan program-program fatayat yang telah dirintis pengurus sebelumnya sekaligus menyusun program kerja berikutnya.
“Insyaallah dalam waktu dekat saya akan melakukan konsolidasi, menyusun pengurus dan merancang program-program kedepan,”demikian Annisa.(Gry)