Ketua Kadin Jatim : Tanggulangi Covid-19 di Surabaya Perlu Perhatian Pemerintah Pusat

Surabaya, transnews.co.id- Meski sudah diberlakukan PSBB jilid satu dan jilid dua, kenyataannya berdasarkan data jumlah positif Vovid19 merangkak naik 1.169.

Kemungkinan sekarang Surabaya merah pekat artinya tanda sudah banyaknya warga terkena, dan sebelum ambyar warna merah, tampaknya sangat di harapkan campur tangan Pemerintah Pusat diperlukan.

Semua rumah sakit di Surabaya sangat krodit dengan jumlah pasien yang begitu meledak, sehingga pemerintah provinsi Jatim dan Kota Surabaya harus memcari alternatif RS darurat untuk menampung para pasien corona yang positif, karena menurut data semakin merah pekat di Surabaya.

Disamping perhatian pemerintahan pusat, sangat diharapkan dalam rangka penanganan Covid corona di Surabaya melibatkan pasukan dan jaringan pimpinan RT, RW dan Kelurahan.

Demikian dikatakan Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Dr. Basa Alim Tualeka, MSi, usai melakukan pertemuan tentang partisipasi Kadin Jatim terhadap masih berjalannya virus covid-19 dengan Ketua Gugus Tugas Kuratif Covid-19 dr.Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi surabaya (22/5/2020)

“Banyak pembicaraan yang harus ditindaklanjuti tentang penanganan covid-19 diantarannya tentang kesehatan itu sendiri, kendali ekonomi dan keamanan, sehingga perlu adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat secara padu, kuat dan kompak,”ujarnya meyakinkan.

Sementara itu Joni panggilan akrab pria yang juga direktur Rumah Sakit dr.Soetomo Surabaya menjawab pertanyaan Kadin, kenapa Surabaya beda dengan Sidoarjo dan Gresik dalam penanganan berjalannya pandemi corona?

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com