“Jadi supaya membuka bagaimana dulu sejarahnya para perempuan fight buat punya equality atau punya kesetaraan dalam bidang pendidikan, supaya punya kesempatan yang lebih luas lagi. Dan sampai hari ini kita berziarah ke makam-makam para pahlawan perempuan, sehingga menunjukkan perempuan-perempuan ini punya sejarah penting dalam kemerdekaan Bangsa Indonesia,” tukas Arumi.
“Selanjutnya, kan kita sering dengar bahwa di adat timur, perempuan itu tugasnya hanya di dapur, di ranjang dan di sumur. Tapi sebetulnya sejarah kita tidak menunjukkan seperti itu, kita punya equality sejak zaman dulu. Jadi hal-hal itu sepertinya berkembang dengan sendirinya tanpa dasar,” sambung Arumi.
Arumi berpesan, kepada perempuan-perempuan Indonesia di manapun mereka berada terutama para pemuda dan pemudi agar memaknai peringatan hari ibu ini dengan lebih menghargai kaum perempuan.
“Kita bisa memaknai hari ibu ini sebagai hari untuk menghargai kaum wanita, dan juga jangan lupa sebagai wanita Indonesia kita mau berkontribusi apa untuk bangsa dan negara dan untuk diri kita sendiri,” pungkasnya.