Karawang, Transnews.co.id – Keterangan yang didapat dari para pihak warga dan aparat pemerintah desa yang namanya enggan disebutkan.
Meluapnya Kali irigasi diakibatkan debit air yang tinggi bukan baru kali ini dan tahun sekarang terjadi,akan tetapi justru seringkali hingga setiap tahun.
Beberapa wilayah kecamatan Batujaya-Pakisjaya dan Desa yang masuk dalam lintasan irigasi, Telukbago,Telukambulu, Batujaya,, Segaran,Telukbuyung, Telukjaya serta Tanahbaru,sepertinya akrab dengan luapan air irigasi.
Fakta yang terlihat dari luapan akibat debit air irigasi yang tinggi,tanggul irigasi jebol,air masuk halaman rumah,pemukiman warga,sarana pendidikan, pertanian, bahkan sampai menutupi jalan raya bahu jalan dan jembatan penyeberangan.
Ironisnya sekakipun banyak para petugas yang memiliki kewenangan dan membidangi dalam pengelolaan irigasi ditingkat pusat Kementrian SDA,BBWS,SKPD bidang O&P, seksi OP untuk kabupaten/kota oleh UPTD (unit pelaksana teknis dinas) dan seterusnya pada kenyataannya air irigasi meluap dan meluap
Kardi Petugas P3A (Perhimpunan Petani Pemakai Air) dan merangkap sebagai BPD Desa Telukjaya Kecamatan Pakisjaya usai rapat minggon desa diruang sekdes Karja kepada awak media ini berkomentar ” Dirinya tanggung jawab moril dalam kelembagaan yang dibentuk secara demokratis oleh P3A yang menjadi wadah petani pemakai air berdasarkan PERMEN PUPR 4 tahun 2021 meminta agar pemerintah daerah kabupaten, provinsi dan pusat segera membuat Turab dan pembuatan pintu air.
Hal senada juga dikatakan sekdes karja setiap kali irigasi meluap jalan raya dan bahu jalan tertutup air, dan air limpas dari atas tanggul, Pemerintah Desa bersama dengan masyarakat melakukan penyelamatan dengan cara manual, menumpuk karung yang telah diisi tanah diatas tanggul dengan biaya swadaya pribadi kades. Ungkapnya