TN. JAKARTA l – Komunitas STP/IISIP (Sekolah Tinggi Publisistik/ Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) lintas angkatan kembali merapatkan barisan dengan membentuk tim pemenangan untuk Prabowo – Sandi di Rumah Perjuangan, Cut Mutia- Jakarta Pusat (30/1/19). Hal itu menindaklanjuti deklarasi alumni perguruan tinggi se-Indonesia di TMII untuk dukungan capres dan cawapres 02 belum lama ini, yang berlangsung sejak pukul 15.00 hingga selesai itu dihadiri 35 orang penggerak inti dari lintas angkatan.
“Kami berkumpul kembali untuk membetuk tim pemenangan Koalisi PADI Komunitas Alumni STP/IISIP ini adalah sebagai bentuk konkrit bahwa komunitas STP/IISIP memang turut andil dalam kemenangan Prabowo – Sandi,” ungkap Amazon, salah satu penggerak pertemuan.
Dalam pertemuan itu, selain membentuk struktur pengurus tim pemenangan, juga dideklarasikan Forum Wartawan Akal Sehat.
“Kebetulan kami kan memang banyak yang berprofesi sebagai wartawan. Melihat keadaan pers sekarang, yang dari pemberitaan terkadang tidak berimbang, disanalah kami ingin ambil peranan. Tujuannya tak lebih hanya untuk mengembalikan pers sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa. Dengan kembali menempatkan fungsi dan peran pers yang berimbang dalam pewartaan,” ungkap Putra Gara, yang ditunjuk sebagai humas dan devisi pers dalam pertemuan tersebut.
Meski komunitas STP/IISIP itu mendukung paslon nomor 02, tetapi secara profesi sebagai jurnalis, akan komit mengedepankan independensi.
“Karena itulah kami namakan Forum Wartawan Akal Sehat. Dukungan kami tidak membabi buta, ada tolak ukurnya, dan juga menjaga martabat profesi,” kata Gara lagi.
Sedangkan pengurus untuk tim pemenangan, dalam waktu dekat akan menjalankan program rekrutmen para pendukung satu almamater, lalu mengadakan pertemuan dengan jumlah massal, dan memberikan penjelasan ke masyarakat kenapa pentingnya mendukung pasangan Prabowo – Sandi.
“Kami akan berjuang dengan sungguh-sungguh untuk kepenangan prabowo- Sandi. Karena selama rezim ini berkuasa, telah terjadi ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Semua yang menyangkut hajat orang banyak dinaikkan. Dari mulai tarif dasar listrik, BBM, hingga perlakuan hukum, persekusi, sampai terali besi bagi pengkritik kekuasaan. Ini rezim sudah sangat otoriter. Karena mereka berkuasa melalui pola demokrasi, maka kita turunkannya pun dengan cara demokrasi. 17 April besok, coblos nomor 02, Prabowo – Sandi, untuk Indonesia yang makmur dan berkeadilan,” kata Daru, yang ditunjuk sebagai devisi pengerahan massa.
Poin penting dari pertemuan tersebut adalah, ketika pemilu sudah dilakukan, kawal hasil pemilu agar tidak terjadi kecurangan.
“Kecurangan selain mencederai demokrasi, juga mencederai perjuangan lawan politik yang fair. Karena itulah, hasil pemilu harus dikawal. Tujuannya agar bangsa ini memahami perbedaan, serta dewasa dalam menyikapi kekalahan dan kemenangan,” kata Purnomo mengakhiri.*** (BNG/Ft. Ist)