JEMBER, transnews.co.id – Kehebohan muncul di media sosial terkait berita klitih di Jember yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Informasi tak jelas berkembang cepat, namun pihak berwajib menegaskan bahwa penyebar berita klitih dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). (17/11/2023).
Memang ada laporan warga tentang sejumlah orang tak dikenal membawa clurit di kawasan Ajung, “Namun laporan ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum dapat dipastikan keterkaitannya dengan klitih. Kami akan meningkatkan intensitas penyelidikan dan Patroli di tempat yang dilaporkan serta daerah rawan”, seperti yang dijelaskan oleh Kapolsek Ajung AKP Idham Chalid saat dikonfirmasi.
Lanjut Kapolsek Ajung mengatakan, ” Kami akan selalu merespon apa yang menjadi keluhan masyarakat demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif bagi masyarakat”, tuturnya. Minggu (19/11/2023)
Sementara itu Kaur Bin ops Satreskrim (KBO Satreskrim) Polres Jember, Iptu Dwi Sugiyanto, menyampaikan “Kalau memang ada hal yang meresahkan masyarakat apalagi ada korban disarankan untuk melaporkan,” katanya.
Menyikapi situasi seperti ini, sangat penting bagi kita semua untuk tidak menyebarkan informasi tanpa kejelasan. Penyebaran berita klitih yang tidak jelas di media sosial, dapat menimbulkan kepanikan dan keresahan masyarakat.
Bagi penyebar berita yang tidak jelas atau mengandung informasi palsu dan berpotensi bohong yang dapat merugikan individu atau kelompok tertentu, serta merusak kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang disajikan di media sosial akan mendapat konsekuensi hukum atau terjerat dengan undang undang ITE.