Kota Kediri Terpilih Jadi Fokus Riset Brida Provinsi Jatim

Reporter: HADI M
Editor: DM

KEDIRI,transnews.co.id – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur, memilih Kota Kediri sebagai salah satu dari 2 kota untuk menjadi fokus riset “Kreativitas Daerah dalam Pengembangan Sektor Ekonomi Kreatif.

Sebagai salah satu rangkaian dari riset tersebut, hari ini Brida Provinsi Jatim bersama Pemkot Kediri melakukan forum group discussion (FGD) di ruang rapat Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Kediri. Rabu (9/10/2024).

Peneliti Hukum dan Konstitusi Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo, yang memimpin rombongan mengungkapkan bahwa Kota Kediri dipilih menjadi salah satu dari 2 kota yang menjadi fokus riset, selain Kota Madiun, dikarenakan Kota Kediri merupakan kota yang bagus dalam pertumbuhan ekonomi, perkembangan Smartcity, angkatan kerja muda dan kota yang memiliki perkembangan pesat di segi perdagangan. “Kota Kediri dan Madiun ini memiliki basis pertumbuhan ekonomi kreatif yang bagus” jelasnya.

BACA JUGA :  PPK 2.6 Provinsi Jatim: Preservasi Jalan dan Jembatan Ngawi - Caruban - Nganjuk - Kertosono PHO Akhir Desember 2022

Dalam riset yang mulai dilakukan sejak bulan Maret 2024 tersebut, Himawan menjelaskan pihaknya telah beberapa kali melakukan pengkajian, termasuk salah satunya dengan FGD yang dilakukan pada hari ini. Lebih lanjut Himawan menjelaskan bahwa FGD tersebut bertujuan untuk memperluas proses riset dan pengumpulan data.

”Kami sudah melakukan pengumpulan data terkait ekonomi kreatif di Kota Kediri beberapa kali untuk peningkatan kompetensi milenial di Kota Kediri dan juga dalam rangka memperluas lapangan kerja,”ungkapnya.

BACA JUGA :  Kabupaten Sidoarjo Raih Juara Umum Karate di Popda XIV Jawa Timur 2024

Melalui FGD hari ini, Himawan melibatkan 2 unsur dari Kota Kediri. Pertama stakeholder government dari OPD Pemkot Kediri yang mendukung program kreatifitas dan pertumbuhan ekonomi kreatif sektor milenial, yaitu Dinkop UMTK, Disperdagin, Disbudparpora, Dinas Kominfo, Bagian Administrasi Perekonomian serta stakeholder non-government dari Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Kota Kediri. “Stakeholder-stakeholder ini kami harapkan menjadi bagian dari gambaran kami dalam melakukan riset secara holistic” ungkapnya.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *