‘’Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Menteri Siti Nurbaya, Indonesia mencatat kemajuan dalam menekan deforestasi,’’ ujar John Kerry, dalam rekaman video yang diunggah di Youtube untuk menyambut konferensi tinggi tahunan perubahan iklim, yang biasa disebut Conference of the Parties (COP), yang akan digelar awal November 2021 di Glasgow, Skotlandia.
Ia juga menyampaikan penghargaannya atas program restorasi mangrove yang digalakkan Indonesia dalam 4 tahun terakhir. Selain berdampak positif bagi pengurangan emisi karbon, rehabilitasi areal kawasan hutan dan mangrove, menurut John Kerry, juga bermanfaat dalam menjaga keragaman hayati. ‘’Karena Indonesia memiliki biodiversitas yang tinggi,’’ ujarnya.
Lebih jauh, John Kerry pun melihat Indonesia sebagai negara besar yang sedang tumbuh, anggota G-20, yang memiliki komitmen tinggi memerangi perubahan iklim. Atas reputasi itu, Presiden Joe Biden mengundang Presiden Jokowi dan 10 kepala pemerintahan di negara G-20 lainnya, dalam konferensi virtual Major of Economics Forum (MEF) on Energy and Climate 2021, yang digelar pada 17 September 2021. MEF adalah ajang pertemuan (sebagian) negara G-20 untuk menyatukan pendapat menghadapi isu-isu krusial yang akan muncul dalam konferensi perubahan iklim tahunan.
Pada MEF September lalu, Indonesia ikut bergabung dengan AS dan sejumlah negara Uni Eropa, menyetujui komitmen mengurangi emisi gas metana sampai 30 persen pada 2030. ‘’Komitmen itu akan dibawa ke Konferensi Perubahan Iklim ke-26 di Glasgo,’’ kata John Kerry. (Indonesia.go.id)