Sementara lukisan satunya lagi, dengan judul Celeng Pantau Pesta Demokrasi, menurut Gara juga sebuah potret demokrasi yang pernah terjadi. Dimana cekeng (oligarki yang rakus dan korup), memantau jalannya demokrasi.
“Usai pesta demokrasi, apakah si celeng bisa terjun ambil peranan atau tidak, kita bisa lihat selanjutnya,” kata Gara.
Pameran yang diikuti 23 anggota sanggar Garajas periode tahun 70-2000-an ini merupakan gelaran setengah abad bersahabat. Dan setiap hari, ada saja kegiatan di luar pameran. Seperti melukis bersama, dan ada juga buat siluet yang dimentori oleh praktisi siluet.***