Menurut Hardiono, menjalankan tugas sebagai Sekda adalah jabatan yang paling berat dibanding sebagai Kadinkes dan Kepala Bappeda. Pasalnya, tugas Sekda mencakup keseluruhan, baik dari pemerintahan hingga ke masyarakat.
Sekda juga harus bisa mengakselerasikan program-program eksekutif dengan legislatif, agar kolaborasi dua pilar dapat mewujudkan pembangunan yang lebih baik, sesuai harapan masyarakat.
“Sebagai Sekda lebih berat, karena tugasnya mencakup keseluruhan yang ada di Kota Depok. Kolaborasi eksekutif dan legislatif juga harus bisa diselaraskan, agar mencapai pembangunan kota yang maju, sesuai keinginan masyarakat”, terang Hardiono.
Bicara tentang Kota Depok, Sekda memaparkan, cukup banyak potensi pengembangan kemajuan wilayah, potensi pertumbuhan ekonomi yang punya daya saing.
Menurutnya masyarakat Depok sudah cerdas, dan ini menjadi potensi Sumber Daya Manusia dalam optimalisasi pembangunan Kota Depok menjadi lebih maju dan berdaya saing, melalui teknologi informatika.
Disinggung mengenai apa yang akan dilakukan setelah pensiun, Hardiono mengutarakan tetap akan mengabdi kepada masyarakat, baginya pengabdian itu tiada akhir. Namun tidak dijelaskannya, apakah pengabdiannya dilakukan melalui jalur politik atau usaha.
“Ya saya akan tetap mengabdi untuk masyarakat setelah pensiun, entah nanti lewat politik atau bisa juga dengan usaha. Karena pengabdian itu tiada akhir, itu kuncinya. Kita akan merasa menjadi seorang manusia seutuhnya, jika kita bisa bermanfaat bagi masyarakat, agama dan negara”, ungkapnya.