Maulid Nabi Memiliki Arti Penting dalam Sejarah Aceh Darussalam dan Dunia

TN.ACEH l — Ketua Peusaba Mawardi Usman menjelaskan bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh dilaksanakan 100 Hari, sejak Zaman Sultan Ali Mughayat Syah (1507-1530) dan terus berlanjut hingga kini.

Saat itu Sri Sultan Aceh melaksanakan Maulid Nabi 100 hari karena bertujuan mempersatukan bangsa Aceh Darussalam yang terpecah belah untuk melawan Feringgi (Portugis) di Malaka, sehingga di Aceh ada Hikayat Prang Feringgi.

Pelaksanaan Maulid Nabi besar-besaran pertama kali dilaksanakan oleh Sultan Salahuddin Al Ayyubi (1138-1193) ketika melawan Bangsa Frank Pasukan Crusader untuk merebut Baitul Maqdis. Ketika dilaksanakan Maulid Nabi seluruh umat muslim di dunia bersatu dan berkumpul dan akhirnya umat Islam kuat dan menang mengalahkan kaum Crusader.

Hal yang sama juga terjadi di Aceh, ketika Sultan Ali Mughayat Syah mengumpulkan umat islam di Aceh dengan melaksanakan Maulid Nabi dan menggelorakan semangat jihad yang kemudian berhasil mengalahkan Feringgi (Portugis) di lautan selat Malaka, sehingga invasi Portugis untuk menyerang umat islam di Asia Tenggara gagal total.

Jadi kalau ada yang membenci atau menghalang-halangi penyelenggaraan Maulid Nabi adalah dari Kaum Crusader yang dulu telah dikalahkan oleh Sultan Salahuddin Al Ayyubi di Palestina dan juga kaum Crusader yang dikalahkan oleh Sri Sultan Ali Mughayat Syah.

Maulid Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Aceh disebut dengan buleun molod, dan dilaksanakan dengan meriah oleh segenap rakyat Aceh. Maulid Nabi intinya bukan acara makan-makan, tapi berkumpul bersama menguatkan silaturrahim dan menggelorakan semangat perjuangan Islam atas dasar cinta dan kesyukuran atas kehadiran Rasulullah Muhammad SAW ke dunia.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com