TN.Aceh l — Dalam kondisi pandemik, tidak pernah menyurutkan seniman untuk berkarya. Paling tidak itulah yang dilakukan penyair LK. Ara dan Rasyidin Wig Maroe, yang melakukan kolabirasi pertunjukan Membaca Danau Lut Tawar, rabu (23/9/2020).
Dalam aksinya, mereka saling merespon antara syair atau puisi yang dibacakan oleh LK. Ara, dengan gerak pantomim yang dimainkan Rasyidin Wig Maroe. Mereka berdialog di Dedesen Pudi di Lukup Penalam, Ujung Baro, Takengon, Aceh Tengah, di pinggir Danau Lut Tawar yang indah, saat sore perlahan merangkak turun ke senja.
“Kami membaca Didisen Pudi di Lukup Penalam. Ada banyak rindu yang tersembunyi dan satu persatu kami ucapkan dalam pertunjukan kami,” ungkap Wig, mencoba memaknai pertunjukannya.
Sementara LK. Ara, Danau Lut Tawar bukan hanya sekadar sumber inspirasinya. Lebih dari itu, riak air danau itu sendiri adalah bait-bait puisinya.
“Kolaborasi ini bukan sekadar eksitensi. Lebih dari itu, kita mencoba menyerap kemurahan alam dengan menjalankan amanah kita sebagai seniman,” ungkap LK. Ara.
Pementasan yang terbatas itu juga disaksikan oleh perupa Kamaruzaman, atau yang lebih dikenal Kamar Agam.*** (Mel)