Mendorong Indonesia Menjadi Raja Industri Hilir Sawit

Jakarta, Transnews.co.id – Industri hulu itu menjual bahan baku. Maka, Kementerian Perindustrian (Kemenprin) RI mendorong agar pelaku industri berbasis minyak sawit terus bergerak ke hilir. Semakin ke hilir makin besar nilai tambah yang dihasilkan. Dengan produksi nasional yang mencapai 52 juta ton minyak sawit mentah (CPO), dan menjadi pemasok terbesar yakni 45 persen dari kebutuhan dunia, Indonesia tentu punya potensi daya saing tinggi di sektor hilir.

“Kami mencatat di perindustrian terdapat 160 produk hilir yang mampu diproduksi di dalam negeri. Baik untuk keperluan pangan, nutrisi, bahan kimia, dan  bahan bakar energi baru terbarukan,” ujar  kata Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, dalam keterangan pers yang dirilis di Jakarta, Kamis (9/9/2021).

BACA JUGA :  Kemenperin Akan Jadikan Bangkalan Jadi Kawasan Industri

Di Indonesia, produksi CPO itu hanya sekitar 25 persen yang diserap pasar lokal. Selebihnya untuk kebutuhan ekspor. Dari jumlah yang diekspor itu, 83 persen berupa produk olahan, dan hanya 17 persen yag diekpor dalam bentuk minyak mentah (CPO) pada 2020.

Kondisi itu jauh berbeda dari situasi pada 2010. Ketika itu, sebanyak 60 persen produksi diekspor sebagai CPO dan hanya 40 persen lain dalam bentuk produk olahan. Saat ini produk sawit dan turunannya adalah penyumbang ekspor terbesar bagi  Indonsia, dengan nilai USD23 miliar pada 2020.  Bahan oleokimia adalah salah satu produk turunan sawit yang cukup kuat penetrasinya di pasar internasional, dengan membukukan volume ekspor 1,66 juta ton dengannilai USD1,5 miliar hanya pada periode Januari–Mei 2020.  ‘’Ada kenaikan 10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya,’’ kata Putu Ardika.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait