Jakarta, Transnews.co.id – Pandemi telah berlangsung 18 bulan sejak kehadirannya pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo, pada 2 Maret 2020, setelah terdapat dua warga terkonfirmasi positif virus SARS COV-2. Kita tentu masih ingat bagaimana sepanjang Juli 2021 semua pihak dibuat repot oleh meningkatnya penyebaran Covid-19, terutama varian Delta di Indonesia. Angka-angka psikologis sempat tercipta pada masa itu.
Lihatlah bagaimana pada 15 Juli terdapat 56.757 kasus positif harian. Kemudian pada 24 Juli kasus aktif menyentuh 574.135 kasus aktif dan 27 Juli angka kematian mencapai 2.069 kasus. Syukurlah, perlahan tapi pasti kita mampu menjinakkan penyebaran Covid-19.
Gencarnya kegiatan vaksinasi di berbagai daerah turut menyumbang melandainya penyebaran corona. Menurut catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, jika pada 13 Agustus masih terdapat 1.432 kasus aktif, maka pada 13 September angka itu turun drastis menjadi 276 kasus.
Selain itu, hingga 13 September sudah ada 73.310.563 orang menerima vaksin dosis pertama, 42.104.839 orang disuntik vaksin dosis kedua, serta 784.374 orang disuntik vaksin ketiga. Targetnya, vaksinasi menyasar 208.265.720 penduduk Indonesia. Melandainya penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini ikut ditunjang oleh penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tanpa henti sejak 3 Juli–20 September 2021. Penerapan PPKM secara simultan itu ikut membuahkan hasil.
Dalam penerapan di seluruh Jawa dan Bali, mengutip data Satgas Penanganan Covid-19 per 13 September, 43 kabupaten/kota sudah masuk level 2 atau berada di zona kuning. Kemudian 74 kabupaten/kota di level 3 (zona oranye), dan masih menyisakan 11 kabupaten/kota berlevel 4 atau zona merah. Sedangkan di luar Jawa dan Bali, 2 kabupaten/kota masuk level 1 atau zona hijau, dan 118 kabupaten/kota berlevel 2, 243 kabupaten/kota level 3, serta masih terdapat 23 kabupaten/kota belum beranjak dari level 4.