Utje Santosa yang sudah menjadi reporter Berita Buana sejak pertengahan dekade 1970 an dan Maryoto juga merasakan hal sama dengan Neta S Pane.
“Saya sudah lama nggak kumpul-kumpul dengan teman teman mantan wartawan BB. Kini benar merasakan ada keluarga baru yang bisa jadi ajang silaturahmi dan memberi energi untuk kehidupan sehari-hari,” kata Maryoto mantan wartawan Berita Buana 1997-2003.
Ia menyatakan terimakasih atas upaya semua pihak yang sudah mempertemukan eks awak BB yang sudah belasan tahun tak bertemu.
Sedangkan Raja Parlindungan Pane mantan Pemimpin Redaksi BB menyatakan bahagia dapat berkumpul lagi.
“Pak Neta fokus saja pada ibadah haji. Nanti sepulang haji kita dapat berkumpul kembali di rumah kami,” kata Raja Pane.
Banyak eks wartawan dan staf pracetak Berita Buana setelah perusahaannya dilikuidasi 2004, pindah ke media lain seperti Koran Tempo, Kantor Berita Antara, Koran Jakarta, Restorasi News, Suara Karya dan Batak Pos.
Mantan wartawan BB dan redaktur Batak Pos, Panti Marmi Hidayah masih teringat saat terakhir di Berita Buana didorong dorong untuk berdemontrasi. Makanya dia mengharapkan reuni ini masih berlanjut dengan peserta lebih lengkap lagi.
“Mana saudara saudara lainnya seperti Pak Toto, Pak Heg dan Pak Widi?” tanya Panti.
Riza Harahap menambahkan reuni Berita Buana ini yang kedua kalinya. “Yang pertama diselenggarakan di Mall Kalibata saat Ramadhan yang lalu dengan acara buka bersama. Tapi pesertanya hanya belasan orang. Lebih banyak yang sekarang,” tambah wartawan Antara ini.(*) Sumber:sandimerahputih.com