Melihat kesuksesan event KTT ASEAN, dirinya pun bersyukur dan merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari kesuksesan negara menggelar event yang dihadiri kepala negara-negara ASEAN.
“Saya tidak akan lupa karena bisa menjadi bagian dari event ini. Hujan, panas, rasa letih dan sakit terbayar tuntas melihat event ini berjalan sukses. Dan yang paling penting, saya bisa bangga menceritakan perjuangan saya untuk melistriki KTT ASEAN kepada anak saya,” ucap Sapta dengan penuh haru.
Rasa bangga yang sama juga disampaikan Ketty Angela Henuk (30), personel BKO PLN asal Kupang. Ia bertugas menjaga operasional Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terdapat di lapangan Kantor Bupati Manggarai Barat.
Bersama Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Ia memastikan proses pengisian daya kendaraan listrik delegasi, operasional dan pengamanan berjalan lancar.
Pengalaman bekerja di tengah cuaca terik Labuan Bajo menurutnya meninggalkan kesan tersendiri. Beberapa kali juga dirinya harus melakukan pengisian daya kendaraan listrik di tengah malam karena padatnya acara persiapan.
“Matahari di Labuan Bajo sepertinya lebih dekat dengan kepala. Ini sangat panas. Beberapa kali juga harus bertugas sampai tengah malam, bahkan ada satu malam harus menginap di pos siaga karena kendaraan listrik baru selesai melakukan gladi mobilisasi pada malam hari. Tapi demi kesuksesan acara KTT ASEAN ini, saya dan teman-teman menjalankannya dengan rasa bersyukur,” kisahnya.
Meskipun harus meninggalkan keluarga untuk bertugas, dirinya mengaku gembira bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.